Tentang Akumulasi

26/6/2016 12:59 AM

Akumulasi.

Menurut KBBI, arti kata Akumulasi : akumulasi/aku·mu·la·si/ n 1 pengumpulan; penimbunan; penghimpunan.

Menurut aku, akumulasi artinya kurang lebih sama. Semacam menumpuk sesuatu sedikit demi sedikit, dan pasti bikin jumlahnya pasti lama-lama semakin banyak.

Yang paling sering pake sistem akumulasi itu menurut aku kartu member toko tertentu. Misalkan tiap belanja nominal Rp 100.000 akan ada poin senilai Rp 1.000. Dan jumlah berlaku secara akumulasi. Jadi misalkan selanjutnya kita terus-terusan belanja di sana sampai mungkin jutaan rupiah, maka jumlah bonus poinnya otomatis terakumulasi dan bertambah. Poin tersebut nantinya biasanya akan dipotongkan ke harga barang yang kita beli sebagai diskon.

Sounds great right?

Tapi gimana kalo akumulasi itu diberlakukan untuk sebuah relationship?

Kesalahan pasangan tidak pernah kamu maafkan dan lupakan, tapi justru terus kamu jumlahkan.


- forgive and forget -

Menurut aku dalam sebuah hubungan itu perumpaannya seperti ini.
Ibarat kesalahan pasangan = pasir.

Pasanganmu taruh sedikit pasir di tanganmu.

Kalo kamu gak ada sistem akumulasi, kamu akan buang pasir itu, kamu cuci tangan sehingga tanganmu jadi bersih lagi seperti awal.
Pasanganmu suatu hari lagi-lagi taruh pasir ke tanganmu, tapi kamu bersihin lagi, dan mulai lagi dari 0, seperti dari awal.

Tapi kalo misal kamu pakai sistem akumulasi,
Saat pasangan taruh sedikit pasir ke tanganmu, kamu ga mau buang dan bersihin tanganmu. Kamu bawa itu pasir kemana-mana. Lama-lama pasir itu numpuk sampe akhirnya membludak dan bikin kotor semua.

Apa jadinya kalo hal semacam itu ada dalam relationship?

Menurutku manusia pasti ada kesalahan.
Kalo kita setiap hari ketemu dengan orang yang sama selama puluhan tahun. Dan kesalahan orang itu terus-terusan kita akumulasi.
Apa jadinya? Apa hidup kalian bahagia?

Tapi seandainya setelah pasangan kita ngelakuin kesalahan / sesuatu yang gak kita suka, kita coba cari tahu kenapa dia ngelakuin itu, apa sebabnya, coba diskusiin bareng-bareng secara terbuka.
Abis semuanya clear dan masalah bener-bener selesai, we forgive.
Not just forgive, but also forget. Then we start everything from zero.

Gak ada orang yang 100% cocok. Kita lahir di keluarga dan lingkungan sosial yang berbeda. Perbedaan sikap, cara pikir, dll pasti ada.
Bahkan yang sodara kandungpun mungkin bisa beda cara pikirnya, apalagi orang lain.
Tapi yang paling penting bukan menekankan di perbedaannya, tapi gimana caranya menyatukan perbedaan.
Belajar mengerti, menghargai, menyesuaikan.
Belajar memperbaiki kalo ada sesuatu yang rusak, bukan dibuang.

Menurutku hubungan gak akan berlangsung panjang kalo kesalahan pasangan diakumulasi.
Kata orang: Kalo kuku panjang, yang dipotong kukunya bukan jarinya. Kalo ada masalah, yang dipotong egonya bukan... ah gue males ngomongnya... haha.

Namanya manusia pasti punya kesalahan. Butuh proses untuk menjadi orang yang lebih baik.
Proses itu butuh pengalaman dan WAKTU. Dan dua hal itulah yang akhirnya jadiin seseorang lebih dewasa dalam mikir dan bertindak.

Bukannya cinta itu memaafkan?

Taipei, 26/6/2016 2:05 AM

Comments

Popular posts from this blog

~2009~

Unloveable (lyrics)